Senin, 07 Maret 2016

Mambangkik batang nan tarandam,Untukmu Keluargaku

Usaplah air matamu ibu,air matamu terlalu suci untuk di buang – buang wahai keluargaku.Kita hidup di dunia ini pasti selalu berputar roda kehidupan itu.Walaupun kita susah berada di atas dan terkadang di bawah  atau tetap seperti yang kita rasakan,syukurilah wahai cintaku dan masa depanku.Yang terpenting suatu saat kita akan pasti bersama dan menikmati hasil jerih payah,keringat,guguran air mata dalam setiap doa dan kerinduan yang tak pernah hilang.
                Mempunyai keluarga yang sederhana seperti saat ini,anakmu bersyukur.Kebahagian itu bukan dilihat seberapa banyak harta dan emas yang kita miliki wahai keluargaku,kebahagian yang sesungguhnya adalah makan apa adanya dan saling tertawa bersama dan bahagia.Dari sinilah saya anakmu tahu arti kehidupan sesungguhnya,tahu bagaimana ibu dan ayah membesarkan kami,mencari uang untuk biaya kami.Walaupun terkadang harus mengemis kesana – kesini mencari beras atau uang utuk makan hari ini,namun itulah kebahagian kita saat ini.
                Saya yakin,kesuksesan itu adalah hak segala manusia tanpa melihat tahta atau kedudukan keturunan seseorang.Entah itu Bapaknya anggota DPR,penjabat,Bupati,petani,kerja serabutan,sopir bahkan pemulung.Semuanya berhak untuk sukses,asalkan di dalam dirinya ada impian,kemauan,kerja keras,disiplin,serta ibadah kepada sang pencipta maka yang namanya kesuksesan akan di dapatkan.
                Keluarga adalah motivasi terbesar dalam perjalananku untuk mencapai tujuan yang gemilang.Suka,duka,tangis dan bahagia menjadi penyemangat jiwa dalam melakukan perjalanan ini.Bak kata pepatah Minang  “ Mambangkik batang nan tarandam “,itulah salah satu motivasi terbesar dalam hidup ini,bagaimana cara mengeluarkan batang kayu yang masih terendam dalam kolam itu,sehingganya bisa di gunakan dan bermanfaat di suatu hari.
                Buat anak muda yang jauh dari perkotaan atau dalam istilah lain pelosok.Bangkitlah dan berjuanglah untuk daerahmu yang maju.Kita bisa bersaing dimanapun,asalkan ada kemauan untuk maju.Daerah bukan hambatan untuk kita sukses,walaupun kita tinngal di kaki gunung,di desa,di nagari,di korong, yang jauh dengan hiruk – pikuknya kota,tapi MAN JADDA WA JADDA.
Wahai ayahku,walaupun engkau tidak bisa melanjutkan sekoah karena alasan biaya yang tidak ada.Namun harapan dan cita-citamu ayah akan aku perjuangkan.
Wahai Ibu,aku teringat dengan pesanmu ketika duduk disampingmu “ Ibu ingin membahagiakan anak ibu semuanya,namun dengan uang ibu gak bisa membahagiakan kamu dengan adek2mu.Tapi dengan kasih sayang dan doa ibu sampaikan kepada Allah,semoga anak2 ibu sukses di dunia maupun akhirat “ Subhanallah,suatu saat kami akan membahagiakanmu
 Aku bersyukur memiliki perempuan yang pertama mencintaiku dengan tulus dan mengerti dengan perasaanku serta memberikan motivasi hidup yang luar biasa yaitu sosok Ibu dan aku bersyukur memiliki sosok seorang ayah yang sederhana dan sehebat beliau.
Di saat jauh untuk mencari ilmu di pulau jawa,aku baru sadar ternyata yang namanya kerinduan itu mahal harganya dan kebahagian itu harus di perjuangkan untuk keluarga tercinta.
# Mau Sukses,silahkan bahagiakan orang tuamu dengan caramu,doa beliau selalu di dengar oleh ALLAH SWT


Tidak ada komentar:

Posting Komentar