Siapa
yang gak kenal dengan Tan Malaka ? Saya
rasa semua masyarakat Indonesia serta
dunia mengenal salah satu pahlawan
bangsa kita ini.Perjalanan hidupnya sangat menarik untuk kita kaji dan sebagai
motivasi bagi kaum muda untuk semangat
cinta akan tanah air.Tan Malaka juga pernah muda tak khayalnya seperti kita
anak muda zaman sekarang.
Tan
Malaka semasa kecilnya adalah anak yang sangat aktif dan lincah.Pemuda
kelahiran Suliki,Sumatera Barat ini memiliki nama asli Ibrahim.Pada usia 16
tahun Tan Malaka diberi gelar “ Datuak “ melalui prosesi adat Minangkabau.Gelar
Datuak adalah gelar semibangsawan yang di dapatkan dari garis keturunan
ibunya.Karena kita tahu,Minangkabau menganut system matrilineal.
Tan
Malaka lahir di nagari Pandan Gadang Suliki,Lima Puluh Kota,Sumatera
Barat.Ayahnya bernama H.M Rasad serta ibunya bernama Rangkayo Sinah,putri yang
di segani di nigari tersebut.Oleh karena itu,Tan termasuk keturunan yang
terpandang di daerahnya.Tan Malaka memiliki adik namanya Kamarudin dan tak
memiliki adek perempuan.
Semasa
kecilnya Tan Malaka belajar ngaji dan agama di Surau bersama tema2nya,karena
Tan Malaka lahir dari keluarga yang memeluk agama Islam.Selain belajar
Islam,Tan Malaka juga belajar silat Minang di Surau.Di Minang surau / masjid
dijadikan sebagai pusat kegiatan dalam kehidupan bernagari.Mulai dari tradisi
adat istiadat,silat Minang,Manyambah serta belajar agama Islam.
Tan
Malaka adalah anak yang cekatan,ambisius,mempunyai pendirian serta cerdas.Hal
ini bisa dilihat ketika dia beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan
bersosialisasi dengan teman2 nya.Selain pintar,Tan juga memiliki sifat berani dalam menjalani kehidupanya.Biasanya kalau ada
tawuran antar kampong,Tan menjadi yang di takuti oleh kampong sebelah..
Selain
cekatan dan rajin,Tan Malaka juga
terkenal sebagai anak yang bandel dan suka berkelahi dengan anak – anak kampung
sebelah.Tak heran lagi waktu kecil Tan sering di hukum oleh ibunya maupun
gurunya di sekolah.
Karena
sering mendapat hukuman baik dari Ibunya dan gurunya.Tan Malaka heran karena
bukan Cuma dirinya yang berbuat salah,atau melakukan kesalahan terlebih
dahulu.Keheranannya ini dibawa sampai dewasa dan pernah menulis “ Sampai
kini,saya masih merasa heran mengapa justru sayalah yang menjadi korban hukuman
itu “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar