Perjalanan kami,
dimulai saat kami mengikuti proses Pelatihan Kader Dasar (PKD) Oktober tahun
lalu. Dari situlah kami membentuk sebuah keluarga dan bersamaan dengan itu,
lahir nama SENOPATI (Semangat Nasionalisme Pemuda Taqwa dan Beriman) dengan
jumlah 89 sekaligus memilih Arif Mansyah sebagai ketua korp.
Kebimbangan akan
isu buruk PMII serta pilihan untuk meninggalkan perkuliahan saat menjadi
mahasiswa baru menjadi kebimbangan yang berhasil kami lawan. Dan hasil paling
indah dari melawan semua itu ialah bisa melahirkan berjuta cerita. Bagi kami,
cerita kebersamaan ini sebuah anugerah. Bahkan kami mengira, tidak ada yang
memiliki cerita kebersamaan bersama sahabat seindah cerita kami.
Senopati
hanyalah sebuah nama, nama dari ikatan “keluarga” yang terbentuk setelah
melalui berbagai suka dan duka. Kami pernah tertawa bersama, kami pernah
menangis bersama, tapi tak ada kata perpisahan diantara kita. Karena dalam
keluarga tak ada istilah “mantan”. Selamanya, sejauh apapun nanti kita akan
terpisah kita akan tetap menjadi sebuah keluarga, keluarga SENOPATI.
Berjuta cerita
setelah kami menjalani satu tahun proses di naungan yang akrab di sebut sebagai
Rayon Humaniora Park. Bertemu dengan berbagai Korp yang terlebih dahulu
berproses, terutama Korp Hanoman. Yang dengan kepengurusannya kami menjalani
peran sebagai kader baru. Diajarkan berbagai peran sebagai Organistatoris,
meningkatkan wacana setiap malam jum’at dalam diskusi rutinnya. Bagi yang mempunyai
minat tertentu seperti kepenulisan, kajian keperempuanan dan design, kami di
arahkan ke Sadewa, Aisyah dan HL. Salah satu BSOR Rayon Humaniora Park.
Diluar itu, kami
belajar banyak hal dari proses ini. Membentuk berbagai kepanitiaan dan itu
menjadi pelajaran tersendiri. Mulai dari awal saat kami Deklarasi, Makrab,
RTAR, Raker, PKD serta kepanitiaan lain. Bahkan, kami mencoba membangun cerita
dari kegiatan sendiri diluar pengurus Rayon. Salah satunya, kami biasa
mengembara untuk mempererat emosional di internal Korp kami.
Deklarasi kami
jalani dengan penuh semangat. Sekreatif mungkin, kami mencoba membuat gerakan
yang berbeda. Membagi dua konsep deklarasi, internal dan eksternal. Untuk
Internal kita mengangkat tema “1 Pohon 1000 Pengetahuan” dengan aksi menanam
pohon si seluruh Fakultas kami berharap pohon yang kami tanam akan memberi
makna bagi kehidupan. Makna itu pun kami bawa tidak hanya di lingkungan kampus,
salah satunya berbagi sedikit rezeki kepada masyarakat sebagai aksi Deklarasi
Eksternal kami.
Di lain cerita,
kami juga tertawa dan menangis bersama di gelap malamnya malam keakraban. Waktu
itu, tiada kata yang bisa kami ungkap selain komitmen bahwa kami ialah
keluarga. Apapun yang terjadi, kita adalah keluarga. Dan sebagai mahasiswa
Pergerakan kami siap untuk menjalin kesolidan dan membuat gerakan-gerakan
sebagai aktivis sejati.
Sampai saat ini,
kami mencoba untuk tetap menjadi kader PMII yang progresif. Tanpa di ketahui
warga, kami melakukan aksi dan mengajak adik-adik di kampung Ledok Tomoho untuk
bermain. Salah satu kampung yang terletak dibalik tembok megah dan Hotel mewah
dengan masyarakat sekitar yang ber-mobil.
Kami mencoba mensosialisasikan
bagaimana cara menyikapi kemajuan teknologi terutama Gadget. Sosialisasi
bagaimana menyikapi gadget kami isi disela-sela permainan serta menggambar
dengan adik-adik disana. Bernyanyi dan bisa berkumpul bersama mereka menjadi
kado tersendiri dari SENOPATI tentu untuk warga Humaniora Park dan Dunia. Bahwa
kami benar-benar kader yang memiliki visi misi jelas, progresif serta menjadi
Aktivis sejati.
#SalamPergerakan
#Salam Senopati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar