DEMA FISHUM (Dewan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora) UIN Sunan Kalijaga bekerja sama dengan
SPAK(Saya Perempuan Anti Korupsi) dan GPMK(Gerakan Pemuda Melawan Korupsi)
mengadakan seminar nasional bertajuk “Kartini Sebagai Spirit Gerakan Anti
Korupsi” dengan pemateri Hifdzil Alim (Dosen Ilmu Hukum UIN Sunan Kalijaga),
Alissa Wahid(putri K.H. Gus Dur dan aktivis perempuan) serta Dra. Siwi Iriyanti.
Seminar yang merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan hari kartini yang
akan jatuh pada tanggal 21 April ini diselenggarakan di Convention Hall UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta. acara ini diikuti oleh oleh sekitar 300 peserta dari
berbagai universitas di Yogyakarta.
Tujuan
diadakannya acara ini selain untuk memperingati hari kartini juga sebagai
peringatan dua tahun berdirinya SPAK. Seperti yang diungkapkan oleh Ahmad
Riyanto selaku Ketua GPMK, “hari kelahiran SPAK memang dipaskan dengan momentum
hari kartini, oleh Karena itu seminar ini selain memperingati hari kartini juga
sebagai peringatan dua tahun berdirinya SPAK” selain itu, Ahmad Riyanto juga
menambahkan “tema yang diusung pada seminar kali ini adalah ‘Kartini sebagai
Spirit Gerakan Anti Korupsi’ itu untuk menunjukkan bagaimana peran perempuan
dalam pemberantasan korupsi”. Seminar yang dilaksanakan sehari sebelum hari
kartini ini juga sebagai pembekalan untuk
100 orang relawan yang akan menyebarkan 5000 flyer dan pin yang
dilaksanakan serentak di 18 provinsi di seluruh Indonesia. Relawan yang
mengikuti kegiatan dari SPAK ini berasal dari berbagai kalangan dan tidak
dibatasi usia. Nantinya pembagian pin dan flyer di kota Yogyakarta akan
dilakukan di beberapa area yang ramai.
Acara
ini cukup mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, terbukti dari banyaknya
peserta yang hadir yang bahkan melebihi kuota. Dari kuota awal yang berjumlah
100 orang, ada sekitar 300 peerta yang menghadiri seminar ini. “Jujur, saya
cukup terkejut sekaligus senang melihat jumlah peserta yang diluar ekspetasi,”
ujar Hendris selaku Ketua DEMA FISHUM dalam sambutannya pada pembukaan seminar.
Ghozali Nassrul, selaku peserta yang merupakan mahasiswa dari UIN Sunan
Kalijaga juga mengatakan, “Saya mengikuti kegiatan ini karena ingin menyupport
gerakan yang dilakukan oleh perempuan.”
Selain
itu, acara peringatan hari kartini dan ulang tahun SPAK ini juga menekankan
tentang pentingnya “kejujuran”. Dan dalam mengajak peserta untuk berlaku “jujur”
sebagai bentuk tindakan preventif korupsi, SPAK mengusung hashtag #YukKitaJujur
yang di blow up oleh tim media dari SPAK di social media untuk menghimbau
generasi muda untuk belajar jujur sejak awal dan memulai aksi gerakan anti
korupsi dimulai dari diri sendiri. “Memang , ada banyak cara yang bisa
dilakukan untuk memberantas korupsi, tetapi tntunya tidak cukup hanya dengan
menyuruh orang lain untuk tidak korupsi. Kita harus mulai dari hal kecil, dari
diri sendiri.” Ujar Mila Okviannisa , Koordinator SPAK untuk wilayah
Yogyakarta. “kita juga harus membentengi diri untuk tidak disuap, selalu
menjunjung tinggi nilai-nilai dalam bermasyarakat” ujar Ghozali. “Korupsi
memang bukan hanya tanggung jawab perempuan, semua pihak harus turut serta dalam pemberantasan korupsi,” ujar Ahmad
Riyanto.
Terakhir,
Alissa Qatrun Nada Munawaroh atau lebih akrab disapa Alissa Wahid selaku
pemateri mengatakan “Kita tidak boleh hanya mengambil abunya dari perjuangan
kartini, tapi yang terpenting kita harus mengambil api semangat beliau untuk
kita gunakan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan dalam memberantas
korupsi”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar