Jumat, 22 April 2016

Kartini Sebagai Spirit Gerakan Anti Korupsi



DEMA FISHUM (Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora) UIN Sunan Kalijaga bekerja sama dengan SPAK(Saya Perempuan Anti Korupsi) dan GPMK(Gerakan Pemuda Melawan Korupsi) mengadakan seminar nasional bertajuk “Kartini Sebagai Spirit Gerakan Anti Korupsi” dengan pemateri Hifdzil Alim (Dosen Ilmu Hukum UIN Sunan Kalijaga), Alissa Wahid(putri K.H. Gus Dur dan aktivis perempuan) serta Dra. Siwi Iriyanti. Seminar yang merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan hari kartini yang akan jatuh pada tanggal 21 April ini diselenggarakan di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. acara ini diikuti oleh oleh sekitar 300 peserta dari berbagai universitas di Yogyakarta.
                Tujuan diadakannya acara ini selain untuk memperingati hari kartini juga sebagai peringatan dua tahun berdirinya SPAK. Seperti yang diungkapkan oleh Ahmad Riyanto selaku Ketua GPMK, “hari kelahiran SPAK memang dipaskan dengan momentum hari kartini, oleh Karena itu seminar ini selain memperingati hari kartini juga sebagai peringatan dua tahun berdirinya SPAK” selain itu, Ahmad Riyanto juga menambahkan “tema yang diusung pada seminar kali ini adalah ‘Kartini sebagai Spirit Gerakan Anti Korupsi’ itu untuk menunjukkan bagaimana peran perempuan dalam pemberantasan korupsi”. Seminar yang dilaksanakan sehari sebelum hari kartini ini juga sebagai pembekalan untuk  100 orang relawan yang akan menyebarkan 5000 flyer dan pin yang dilaksanakan serentak di 18 provinsi di seluruh Indonesia. Relawan yang mengikuti kegiatan dari SPAK ini berasal dari berbagai kalangan dan tidak dibatasi usia. Nantinya pembagian pin dan flyer di kota Yogyakarta akan dilakukan di beberapa area yang ramai.
                Acara ini cukup mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, terbukti dari banyaknya peserta yang hadir yang bahkan melebihi kuota. Dari kuota awal yang berjumlah 100 orang, ada sekitar 300 peerta yang menghadiri seminar ini. “Jujur, saya cukup terkejut sekaligus senang melihat jumlah peserta yang diluar ekspetasi,” ujar Hendris selaku Ketua DEMA FISHUM dalam sambutannya pada pembukaan seminar. Ghozali Nassrul, selaku peserta yang merupakan mahasiswa dari UIN Sunan Kalijaga juga mengatakan, “Saya mengikuti kegiatan ini karena ingin menyupport gerakan yang dilakukan oleh perempuan.”
                Selain itu, acara peringatan hari kartini dan ulang tahun SPAK ini juga menekankan tentang pentingnya “kejujuran”. Dan dalam mengajak peserta untuk berlaku “jujur” sebagai bentuk tindakan preventif korupsi, SPAK mengusung hashtag #YukKitaJujur yang di blow up oleh tim media dari SPAK di social media untuk menghimbau generasi muda untuk belajar jujur sejak awal dan memulai aksi gerakan anti korupsi dimulai dari diri sendiri. “Memang , ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memberantas korupsi, tetapi tntunya tidak cukup hanya dengan menyuruh orang lain untuk tidak korupsi. Kita harus mulai dari hal kecil, dari diri sendiri.” Ujar Mila Okviannisa , Koordinator SPAK untuk wilayah Yogyakarta. “kita juga harus membentengi diri untuk tidak disuap, selalu menjunjung tinggi nilai-nilai dalam bermasyarakat” ujar Ghozali. “Korupsi memang bukan hanya tanggung jawab perempuan, semua pihak harus turut serta  dalam pemberantasan korupsi,” ujar Ahmad Riyanto.
                Terakhir, Alissa Qatrun Nada Munawaroh atau lebih akrab disapa Alissa Wahid selaku pemateri mengatakan “Kita tidak boleh hanya mengambil abunya dari perjuangan kartini, tapi yang terpenting kita harus mengambil api semangat beliau untuk kita gunakan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan dalam memberantas korupsi”.
               


Tidak ada komentar:

Posting Komentar